Philosofi Asuhan Kehamilan

               Filosofi kebidanan adalah falsafah atau keyakinan setiap bidan dalam memberikan asuhan kehamilan. Bidan percaya bahwa wanita adalah seorang yang kuat dan cerdas, serta mampu membuat keputusan mereka sendiri tentang kesehatan mereka. sedangkan, tugas seorang bidan adalah membantu wanita menyelesaikan bermacam-macam tahap kehidupan.
               Kehamilan, kelahiran dan menopause merupakan kejadian normal dalam kehidupan, walaupun hal tersebut adalah suatu hal yang normal. Tetapi potensi terjadinya patologi pada wanita dan bayi tetap ada. Semua individu mempunyai resiko/berpotensi terjadinya patologis. Sebagai bidan pemberi pelayanan mengharapkan bahwa semua berjalan normal, untuk itu kepuasan dan keselamatan pasien dimaksimalkan. 
               Kepribadian filosofi kebidanan dapat dilihat dalam Royale College Of Midwives (1992) yang berisi tentang nilai dan kepercayaan tentang bidan.
  1. Respek terhadap individu dan kehidupannya.
  2. Respek terhadap wnaita dan proses child birth. 
  3. Kejujuran menggambarkan kemuliaan dan prinsip moral.
  4. Keadilan dan kebenaran.
  5. Perkembangan dapat dari pengalaman hidup dari proses pendidikan.
  6. Pendidikan kebidanan adalah akar dalam praktik kebidanan.
                   Keyakinan dan kepercayaan dalam profesi bidan adalah sebagai berikut:
  1. Ibu-ibu ingin mendapatkan perlakuan yang benar, ibu berharap yang terbaik bagi dirinya.
  2. Profesi kebidanan mempunyai kekuatan atau pengaruh yang alami dalam pelayanan persalinan bagi reproduksi wanita dan keluarga.
  3. Harapan kesehatan nasional untuk meningkatkan kualitas dalam memberikan pelayanan yang optimal pada orang tua, ibu dan bayi.
                    Adapun filosofi pada asuhan kehamilan:
  1. Proses kehamilan merupakan proses yang alamiah dan normal. Hal ini perlu diyakini oleh tenaga kesehatan khususnya bidan, sehingga dalam memberikan asuhan kepada pasien, pendekatan yang dilakukan cenderung dalam bentuk pelayanan promotif. Realisasi yang paling mudah dilaksanakan adalah pelaksanaan komunikasi informasi dan edukasi (KIE) kepada pasien dengan materi-materi mengenai pemantauan kesehatan ibu hamil dan penatalaksanaan ketidaknyamanan selama hamil,
  2. Proses ini merupakan pemberdayaan perempuan dan keluarga dalam melaksanakan asuha. Salah satu upaya yang dilakukan bidan dalam memberikan asuhan adalah pemantauan pada kesehatan ibu hamil. Dalam melaksanakan pemantauan, bidan tidak akan bekerja sendiri, melainkan membutuhkan bantuan dari pihak lain, dalam hal ini adalah pasien dan keluarga. Pasien dan keluarga dapat berperan aktif dalam pengambilan keputusan.
  3. Ada onotomi pasien dalam pengambilan keputusan. Pada pelaksanaan asuhan, bidan sering dihadapkan pada situasi yang membuatnya harus mengambil langkah terbaik untuk pasien. Dalam penentuan keputusan, pasien dan keluarga sebaiknya diberi otonomi atau kemandirian. Ini akan memberi dampak positif bagi pasien dan keluarganya. Dalam proses penhambilan keputusan untuk tindakan bagi kesehatan pasien, bidan mempunyai peran dan tanggung jawab untuk memberi informasi yang bisa dijadikan pertimbangan bagi pasien.
  4. Pelayanan yang diberikan mengacu pada konsep asuhan sayang ibu. Dalam pelaksanaan asuhan, posisi pasien bukan sebagai objek bidan melainkan seseorang yang datang dengan kebutuhan, yang menempatkan bidan sebagai orang yang dianggapkompeten dan dapat dipercaya untuk mengatasi permasalahan dan kebutuhannya. 
  5. Pemberian asuhan yang bertanggung jawab dan berorientasi pada kebutuhan pasien. Pada saat memberikan asuhan, bidan melakukan pengkajian pada pasien yang bertujuan untuk mengidentifikasi masalah dan kebutuhan pasien sesuai dengan usia kehamilan. Seluruh rangkaian tahap asuhan harus dapat dipertanggungjawabkan, baik kepada pihak pasien maupun kepada profesi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar